Mengenal 3 Jenis Chart Dalam Trading, Pemula Wajib Hafal
Dalam dunia trading, untuk bisa menghasilkan profit maksimal kita perlu melakukan analisa fundamental maupun teknikal. Analisa fundamental itu dilakukan dengan menganalisis kondisi makro ekonomi dan kondisi keuangan suatu aset. Analisa teknikal ini dilakukan dengan memprediksi pola atau trend yang akan terjadi di masa depan dengan mengamati data berdasarkan historis.
Biasanya trader menggunakan analisa teknikal untuk bisa menentukan titik entry maupun exit. Dalam analisa teknikal, terdapat chart yang perlu trader ketahui artinya, fungsinya, maupun jenis-jenisnya, dan semua itu akan dijelaskan melalui artikel ini.
Apa Itu Chart?
Chart atau grafik adalah sebuah fitur yang penting bagi trader untuk memantau fluktuasi harga dalam trading. Fungsi utama dari chart adalah untuk menampilkan pergerakan harga suatu aset dalam suatu time frame. Sumbu Y pada garis vertikal menunjukkan keterangan harga, sementara sumbu X pada garis horizontal menunjukkan keterangan waktu. Periode pada chart akan disesuaikan dengan rencana transaksi, umumnya dapat dilihat dalam kurun waktu per-menit, harian, mingguan, bulanan, maupun tahunan.
Jenis-Jenis Chart Dalam Trading
Dengan memahami chart, trader dapat memahami trend jangka panjang, menengah, dan pendek suatu aset. Terdapat tiga jenis chart yang perlu diketahui oleh trader, dari setiap jenis ini memiliki bentuk dan karakteristik yang berbeda-beda.
1. Line Chart
Line Chart adalah chart yang berbentuk garis. Garis tersebut menghubungkan dari satu harga penutupan sebelumnya ke harga penutupan berikutnya. Dalam line chart hanya mencakup data terkait penutupan harga aset saja tanpa ada informasi lainnya, sehingga chart ini lebih cocok untuk melihat trend, apakah trend sedang naik (bullish), turun (bearish), atau datar (sideways).
2. Bar Chart
Bar chart adalah grafik yang menjelaskan jarak perdagangan dari suatu aset dalam periode tertentu. Bar chart memberikan informasi yang lebih lengkap dari line chart, yaitu informasi mengenai harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan harga terendah dalam satu periode waktu tertentu atau OHLC (Open-High-Low-Close).
Titik paling bawah menunjukan harga terendah (Low).
Garis horizontal di sebelah kiri menunjukan harga pembukaan (Open).
Garis horizontal di sebelah kanan menunjukan harga penutupan (Close).
Titik paling atas menunjukan harga tertinggi (High).
3. Candlestick Chart
Candlestick chart adalah grafik yang bentuknya menyerupai simbol lilin. Candlestickt chart menunjukkan informasi yang sama dengan bar chart, akan tetapi tampilannya berbeda. Candlestick chart terdiri dari dua bagian, yaitu shadow atau wick dan body. Shadow menunjukkan harga tertinggi dan harga terendah. Body menunjukkan harga pembukaan dan harga penutupan.
Titik paling bawah shadow menunjukkan harga terendah produk (Low).
Titik paling atas menunjukkan harga tertinggi produk (High) dalam suatu waktu.