Whatsapp Pro
Tim support kami siap menjawab pertanyaan Anda.
Hai, ada yang bisa dibantu?

Mengenal Indikator RSI, Bisa Tahu Waktu Tepat Untuk Jual dan Beli Aset

Seiring berjalannya waktu, kebutuhan ekonomi semakin meningkat, dengan itu banyak orang yang berlomba-lomba meningkatkan pemasukan melalui pendapatan pasif. Trading menjadi salah satu cara mereka mendapatkan pendapatan tersebut. Trading adalah sebuah kegiatan transaksi jual dan beli suatu aset dengan tujuan menghasilkan keuntungan.

Untuk bisa menghasilkan keuntungan maksimal, trader butuh bantuan beberapa indikator untuk melakukan analisis teknikal. Ada beberapa indikator andalan trader, salah satunya ada relative strength index (RSI). Indikator trading satu ini dapat membantu trader menemukan waktu yang tepat untuk melakukan transaksi jual dan beli aset. Yuk simak artikel ini, dan dapatkan informasi terkait pengertian, cara kerja maupun strategi trading denga indikator RSI.

Apa Relative Strength Index (RSI)?

Relative strength index (RSI) adalah salah satu indikator oscillator yang cukup populer di kalangan trader. Dalam dunia trading, indikator RSI memiliki peran sebagai parameter momentum yang bisa mengukur pergerakan harga aset. Indikator RSI ini juga banyak digunakan untuk mengukur besarnya volatilitas harga aset, sehingga trader dapat mendeteksi posisi oversold (jenuh jual) dan overbought (jenuh beli) dari aset.

Bagaimana Cara Kerja Relative Strength Index (RSI)?

Cara kerja indikator RSI terbagi menjadi tiga yaitu sebagai alat untuk mendeteksi overbought, oversold dan juga divergence. Adapun penjelasan dari ketiga cara kerja indikator RSI tersebut sebagai berikut:

1. Overbought

Overbought terjadi saat indikator RSI naik ke atas 70. Pada situasi ini, trader menganggap harga aset sudah terlalu mahal sehingga mengalami jenuh beli. Dengan itu harga memiliki potensi untuk turun.

 2. Oversold

Oversold terjadi saat indikator RSI turun ke bawah 30. Pada situasi ini, trader menganggap harga sudah terlalu murah sehingga mengalami jenuh jual. Dengan itu harga memiliki potensi untuk naik.

3. Divergence

Divergence terjadi saat indikator RSI membentuk titik low atau high yang berlawanan dengan harga aset. Situasi ini biasanya memberikan isyarat bahwa akan terjadi pembalikan arah trend.

Strategi Trading Indikator Relative Strength Index (RSI)

Setelah mengetahui penjelasan dan cara kerja dari indikator relative strength index (RSI), trader perlu menerapkan strategi trading menggunakan indikator ini. Lalu bagaimana dengan strateginya? Yuk intip bareng penjelasan di bawah ini!

1. Aturan Jual

Dalam menerapkan strategi ini, trader wajib memastikan bahwa nilai indikator RSI berada di atas 70. Setelah itu, trader perlu menunggu indikator RSI turun ke bawah 70 hingga muncul bearish candlestick. Trader bisa melakukan entry sell saat indikator RSI memberi sinyal overbought.

2. Aturan Beli

Dalam menerapkan strategi ini, trader wajib menunggu nilai indikator RSI berada di bawah 30. Setelah itu, trader perlu memantau indikator RSI naik ke atas 30 hingga muncul close candlestick. Trader bisa melakukan entry buy saat indikator RSI memberi sinyal oversold.

3. Aturan Failure Swing

Pada beberapa moment, indikator RSI tidak bergerak secara konsisten, hal ini biasa disebut dengan failure swing. Terdapat dua macam failure swing, yaitu bearish failure swing dan bullish failure swing. Bearish failure swing terjadi saat indikator RSI gagal untuk berbalik arah setelah mengalami overbought. Sebaliknya bullish failure swing terjadi saat indikator RSI gagal berbalik arah setelah mengalami oversold.

Bagikan :

Artikel Lainnya

error: DILARANG KERAS UNTUK BERUPAYA MELAKUKAN TINDAKAN COPY-PASTE DAN IMPACT ELEMEN PADA WEBSITE RAN TRADE ACADEMY. SELURUH AKTIVITAS PENGUNJUNG DALAM PANTAUN KAMI❗