Whatsapp Pro
Tim support kami siap menjawab pertanyaan Anda.
Hai, ada yang bisa dibantu?

Perbedaan Stop Loss dan Cut Loss, 2 Strategi Menghindari Kerugian Dalam Trading

Dalam trading pasti akan ada untung dan rugi, untuk bisa hasilkan keuntungan besar dengan risiko kerugian kecil, setiap trader perlu memiliki strategi trading yang baik. Masih banyak trader yang panik saat market sedang bergerak secara anomali, baru entry buy di best area, ditinggal sebentar harga malah merosot drastis. Dengan itu, wajib hukumnya untuk menerapkan stop loss dan cut loss sebagai strategi menghindari kerugian dalam trading.

Pengertian Stop Loss dan Cut Loss

Stop loss adalah upaya membatasi kerugian dengan menetapkan order secara otomatis. Batas stop loss ditetapkan trader pada aplikasi trading online. Sedangkan cut loss adalah tindakan menutup posisi trading untuk membatasi kerugian yang dilakukan secara manual. Cut loss ini dilakukan trader secara spontan guna menghentikan kerugian agar tidak semakin parah saat harga merosot.

Perbedaan Stop Loss dan Cut Loss

Perbedaan dari kedua strategi yang dapat membantu trader untuk menghindari kerugian dalam trading ini, berada pada otomatisasi tindakannya. Stop loss adalah upaya trader membatasi batas kerugian yang telah ditetapkan sebelumnya, sedangkan cut loss adalah tindakan trader untuk menghentikan kerugian secara spontan sebelum harga menyentuh level stop loss.

Misal, ketika trader membeli aset di harga Rp1.500, dan level stop loss telah ditentukan pada harga Rp1.000. Jika harga aset turun hingga Rp 1.000, maka stop loss akan terpicu, broker ataupun software trading online secara otomatis akan menjual aset tersebut. Sedangkan jika trader tidak siap mengikuti penurunan harga sampai ke harga Rp1.000, maka trader akan melakukan tindakan cut loss pada harga sebelumnya, misalnya Rp1.300, untuk mengurangi risiko kerugian yang lebih besar.

Kapan Waktu yang Tepat Melakukan Cut Loss?

Strategi cut loss ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan, melainkan perlu mempertimbangkan banyak hal, salah satunya harus mempertimbangkan trading plan, agar tidak ada penyesalan, misalnya ternyata harga akan berbalik arah. Sebelum melakukan cut loss, trader tentu perlu melakukan analisis teknikal untuk bisa memprediksi apakah harga bisa mengalami pembalikan arah (reversal) atau tetap pada arah yang sesuai.

Jika trader masih bingung dan masih ragu dengan hasil analisisnya sendiri, mereka juga dapat melakukan cut loss saat harga order sudah jatuh hingga 10% dari harga yang mereka beli. Namun, semua itu kembali dengan pertimbangan masing-masing trader.

Bagikan :

Artikel Lainnya

error: DILARANG KERAS UNTUK BERUPAYA MELAKUKAN TINDAKAN COPY-PASTE DAN IMPACT ELEMEN PADA WEBSITE RAN TRADE ACADEMY. SELURUH AKTIVITAS PENGUNJUNG DALAM PANTAUN KAMI❗