Whatsapp Pro
Tim support kami siap menjawab pertanyaan Anda.
Hai, ada yang bisa dibantu?

Stochastic Oscillator : Indikator Untuk Kenali Momentum Trading, Ini 3 Cara Bacanya

Trader pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah indikator. Indikator adalah sebuah statistik yang digunakan untuk mengukur tren dengan mengacu pada pola grafik yang dihasilkan dari harga atau volume aset. So, jika mau membaca chart dengan efektif dan ingin menghasilkan keuntungan maksimal, trader bisa mempertimbangkan menggunakan indikator dalam melakukan analisis teknikal, salah satunya adalah stochastic oscillator. Indikator ini bisa memberikan sinyal entry trading.

Stochastic oscillator pertama kali dikembangkan oleh Georgle Lane pada tahun 1950-an. Georgle Lane merupakan seorang dokter dan trader saham yang telah menghabiskan beberapa tahun untuk bisa merumuskan indikator ini dengan melakukan analisis tren.

Apa Itu Indikator Stochastic Oscillator?

Stochastic oscillator adalah indikator momentum dalam trading, dimana secara teknis perannya adalah untuk menunjukkan harga penutupan terakhir, dengan menjumlahkan selisih harga terendah atau tertinggi pada satu periode tertentu. Dalam analisis teknikal, momentum sendiri diartikan sebagai tingkat laju pergerakan harga sebuah aset. Oleh karenanya, indikator stochastic oscillator juga digunakan untuk mengukur kekuatan atau kelemahan tren harga sebuah aset dalam satu periode tertentu.

Fungsi Indikator Stochastic Oscillator

Fungsi utama indikator stochastic oscillator ini untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) dan jenuh jual (oversold) pada trading. Stochastic oscillator juga digunakan sebagai sinyal buy dan sell melalui level batas atas dan level bawah.

Cara Membaca Stochastic Oscillator

Setelah kamu mengetahui fungsinya dan ingin menggunakan indikator ini dalam trading, kamu perlu tahu cara membaca indikator ini. Berikut cara membaca stochastic oscillator berdasarkan fungsinya:

1. Sebagai Penanda Overbought dan Oversold

Zona overbought menunjukan harga saham sudah terlalu tinggi, sehingga terjadi potensi penurunan atau koreksi harga. Sebaliknya, oversold menunjukkan harga saham sudah hampir mencapai titik terendah, sehingga terjadi potensi kenaikan harga. Pada indikator stochastic oscillator, level overbought ditetapkan di atas angka 80, sedangkan oversold berada di bawah angka 20.

2. Sebagai Petunjuk Sinyal Entry Trading

Cara menemukan sinyal entry trading menggunakan stochastic oscillator bisa dilakukan dengan pengamatan terhadap garis %K dan %D yang bersilangan. Sinyal beli terdeteksi ketika garis %K memotong %D dari arah bawah ke atas, sedangkan sinyal jual muncul saat garis %K memotong %D pada posisi atas menuju ke bawah.

3. Menggunakan Divergence

Divergence diartikan sebagai fokus pada perbedaan antara pergerakan harga dan indikator. Hal tersebut digunakan untuk memprediksi kapan tren akan berlanjut dan berbalik arah. Divergence dapat memberikan informasi tersebut melalui puncak (high) dan dasar (low) yang terdiri dari sekumpulan garis sinyal.

Bagikan :

Artikel Lainnya

error: DILARANG KERAS UNTUK BERUPAYA MELAKUKAN TINDAKAN COPY-PASTE DAN IMPACT ELEMEN PADA WEBSITE RAN TRADE ACADEMY. SELURUH AKTIVITAS PENGUNJUNG DALAM PANTAUN KAMI❗